Gadis berbalut jilbab yang anggun Gadis itu duduk sendiri melihat hujan malam itu Aku tak tahan melihat dia Andai dia tahu hujan adalah perwakilan air mataku Semakin lama aku melihat gadis anggun itu Aku berlari melawan hujan mengejar arah tak pasti Aku tak mau menyelaminya lebih dalam Aku tersadar aku tak boleh berharap lebih
Matanya seakan menarik sejuta pesona
Senyumnya seakan dekat dengan malaikat
Suaranya seperti bidadari yang mengagungkan syair cinta Rosululloh
Diam tanpa menghiraukan lingkungannya
Aku terpaku diantara anak muda yang menunggu hujan reda
Melihat Gadis itu mencari arti yang dimaksud
Mengartikan apa yang terbesit dihatinya
Aku hanya bisa membatin ”lihatlah aku yang merindukanmu”
Namun angin pun tak sanggup menembus rinduku untuknya
Mungkin dia akan kasihan atau malah sebaliknya
Andai dia membenciku aku tak akan membencinya
Aku akan berdoa untuknya meskipun aku hamba yang perlu didoakan
Perasaan halus ini tak mampu menahan rintihan kesedihan
Aku pun pergi meninggalkan tempat itu tanpa sedikitpun memandangnya
Walau dihatiku merasa ”dia membenciku”
Dua kalimat aku adu ke langit yang meneteskan hujan
Ya Robb jikalau ini karunia dekatkanlah aku dengan dia
Ya Robb jikalau ini cobaan, maka berilah kesabaran dan keihlasan tanpa batas
Hatiku akan kukembalikan ke khittahnya
Cukup aku mengaguminya rasanya sudah cukup
Cukup aku melihatnya setiap hari itu sudah cukup
Yang kuharap hanya ampunanMU, ridhoMU
Ya Alloh penguasa alam semesta
Berikan aku kesadaran yang terlampau buta akan cinta dunia dan nafsu
Gadis Berjilbab Itu
